Tuesday, August 14, 2012


Asal Mula Parfum     

Kata 'Parfum' berasal dari kata latin parfume artinya 'melalui asap'. Bila manusia mulai menyelidiki dan membuat parfum, tidak diketahui dengan jelas. Sejarah hanya mencatat sekitar 5000 tahun yang lalu, para penganut animisme dan pemeluk berbagai kepercayaan kuno lainnya, sudah biasa menyajikan korban persembahan kepada para dewa melalui pembakaran. Ini dapat dimengerti karena para dewa yang tidak berwujud, tentu lebih mudah menerima korban persembahan dalam bentuknya yang tidak berwujud pula. Melalui pembakaran, korban persembahan akan berubah menjadi asap. Dan melalui asap itulah, persembahan dapat langsung melambung tinggi menuju sasaran.

Dengan berkembangnya  rasa estetika, manusia juga mulai berusaha agar asap persembahan juga berbau harum. Hal itu dirasakkan akan lebih sesuai dengan kedudukan para dewa pujaannya. Maka bahan bakar dari kayu-kayuan dan bunga-bungaan yang menimbulkan aroma harum, mulai banyak digunakan. Mungkin pada saat yang sama itu pula, mulai dilakukan usaha secara sadar untuk membuat parfum, sehingga dapat menghasilkan parfum seperti adanya sekarang.

Di Mesir purba, pembuatan parfum ditangani para pendeta istana pharaoh yang juga bertugas selaku dokter raja. Dalam usaha menemukan ramuan obat-obatan pengawet mumi raja, para pendeta berhasil membuat parfum. Parfum digunakan untuk membasahi kain pembalut mumi. Ketika Lord Carnarvon dari inggris dalam tahun 1922 menggali makam Raja Tuthankhamon di 'Lembah para Raja', parfum yang diperkirakan dibuat pada tahun 1350 sebelum Masehi - Jadi sudah berusia sekitar 33 abad – ternyata masih dalam keadaan baik dan berbau harum.

Di Inggris, parfum mulai digunakan secara meluas, setelah berakhirnya Perang Salib. Para kesatria dalam Perang Salib membawa kembali ke negaranya aneka kosmetika, termasuk parfum, yang diperoleh mereka dari istana para sultan Timur Tengah, yang sudah maju dalam pembuatan kosmetika termasuk parfum.

Di Perancis, parfum banyak digunakan sejak zaman Louis ke XIII. Setelah Revolusi Perancis keadaannya menurun. Kemudian timbul kembali pada zaman Napoleon, yang merupakan masa dimana kosmetika termasuk parfum, memperoleh peran penting dalam kehidupan sosial. Permaisuri Joshepine misalnya, tercatat sebagai tokoh yang sangat menaruh perhatian terhadap parfum. Di Indonesia sendiri, sejak dahulu para wanita kita mempunyai kebiasaan memberikan asap “ratus” pada pakaiannya, guna menimbulkan aroma harum anggun sewaktu dipakainya nanti. Dalam cerita pewayangan juga disebutkan, keberhasilan Arjuna sebagai tokoh pujaan para wanita bukan saja karena ketampanan dan kesaktiannya, melainkan juga karena keharuman badannya.

     Pengaruh Parfum

Jika dengan kosmetika kita dapat mempercantik diri, maka meskipun merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kosmetika, parfum tidak mengubah sedikitpun wujud lahiriah kita. Kekuatan parfum justru terletak kepada kemampuannya membangkitkan rangsangan-rangsangan kejiwaan yang amat besar.

Seperti halnya dengan irama musik, aroma dapat menimbulkan hayalan dan imaginasi yang positif maupun yang negatif. Pada berbagai upacara keagamaan aroma digunakan mengantar kita kealam pikiran yang demikian hening, luhur, dan bagitu jauh meninggalkan hal-hal yang bersifat keduniawian. Sebaliknya pada pesta-pesta Orgi yang dilakukan bangsa Romawi dalam memuja Bacchus, Dewa Anggur, aroma justru digunakan untuk membantu merangsang gairah seksual para pesertanya. Orgi adalah pesta pora yang melibatkan pesertanya dalam hubungan seksual bebas. Pengaruh parfum dalam hubungan dengan rangsangan seksual manusia memang telah lama disadari.

Di zaman modern ini, para produsen parfum juga dengan pandainya memberi nama yang cukup “mengarah” atas parfum hasil produksinya misalnya. Misalnya “Love Potion” atau pembangkit cinta; “Tabu” atau terlarang, “Jovan Sex Appeal” atau daya tarik seksual Jovan, dan sebagainya. Nama-nama yang mengandung konotasi gaib penuh daya magis, juga banyak digunakan, seperti “Voodoo”, yaitu nama sebuah upacara keagamaan di Haiti oleh penduduk berasal Afrika; “Vampira” atau hantu penghisap darah manusia; “Magic” alias gaib, dan sebagainya. Salah satu dari merk diatas, bahkan dapat dikatakan dapat membangkitkan naluri hewani yang paling mendasar dari pemakainya.

Bila dan Dimana Harus Dipakai

Tidak terdapat aturan baku tentang waktu penggunaan wewangian. Namun pada umumnya untuk pagi dan siang hari dapat dipakai eau de toilette atau eau de cologne, yang memberi aroma ringan dan menyegarkan.
Sedang sore dan malam hari, baru menggunakan parfum.
Pemakaian wewangian lebih dikaitkan dengan pembagian waktu pagi, siang dan sore; tanpa terikat kepada kesempatan apa wewangian itu digunakan.

Letak yang baik untuk mengenakan sedikit parfum, adalah disebelah dalam pergelangan tangan; dipundak; dileher; dibelakang telinga; dicelah payudara; di lekukan sebelah dalam siku lengan; dilekukan sebelah dalam lutut.
Bagian-bagian tubuh ini senantiasa lebih hangat oleh adanya pembuluh darah disitu dan kehangatan ini membantu menyebarkan aroma parfum. Jangan mengenakan parfum langsung dipakaian, karena akan menimbulkan noda yang sulit dihilangkan.

Pakailah parfum dalam jumlah yang sangat sedikit saja. Lebih baik terlampau sedikit daripada berlebihan.
Karena bau parfum yang mencolok tidak saja dipandang kurang sopan, juga dapat menimbulkan kesan parfumnya “lebih mahal” dari pada pemakainya.
Pada umumnya aroma parfum hanya hanya bertahan sekitar 5 jam. Maka bijaksana untuk membawanya dalam tas.
Sehingga dapat dilakukan pemakaian ulang, sewaktu dibutuhkan. Apa bila memiliki 3 atau 4 macam merk, sebaiknya digunakan secara bergantian. Ini penting untuk mencegah terjadinya fragrance fatique. Jangan memakai 2 atau lebih merk parfum sekaligus pada saat bersamaan. Karena akan menimbulkan kekacauan aroma dengan kesan aroma kepribadian.

Parfum adalah sesuatu sarana penampilan yang cukup mahal. Namun penting dalam kehidupan kita sebagai wanita atau pria. Karena itu, hendaknya bijaksanalah dalam memilih, membeli, menyimpan dan terutama dalam menggunakannya.

Memang, minyak wangi dapat membangkitkan kenangan. Karena itu kalau kau ingin dikenang, manfaatkan minyak wangimu. Tetapi hati-hati, jangan sampai justru temanmu mempunyai kenangan yang kurang manis tentang dirimu, sebaiknya ketahuilah dulu “ini dan itu’nya minyak wangi.

Macam-macam Aroma

Pilihlah aroma yang paling kau suka dengan mencoba satu per satu sampai ketemu yang paling cocok untukmu. Aroma yang enak pada temanmu belum tentu enak bila kau pakai, karena reaksi kulit terhadap minyak wangi berlainan pada setiap orang.
Aroma minyak wangi bisa digolongkan sebagai berikut: Aroma bunga memberi kesan lembut menentramkan; pakis dan rerumputan menyejukan dan yang jeruk serta buah-buahan lain, menyegarkan. Aroma oriental yang kini mulai banyak, tercium amat menyengat dan eksotik. Nah sekarang apa saja yang perlu kau perhatikan jika kau ingin membeli minyak wangi.
  1. Tentukan dulu aroma yang kau mau.
  2. Jangan kau coba 2 aroma sekaligus.
  3. Cium minyak wangi langsung dari botolnya, itulah bau intinya.
  4. Oleskan sedikit pada nadi lengan kirimu, kemudian oleskan bau yang lain disebelah kanan.
  5. Tunggu setengah jam, cium baunya, yang tercium ini ‘bau perantara’.
  6. Setelah satu jam, cium lagi. Yang tercium olehmu sekarang ini adalah bau yang sesungguhnya.
  7. Perhatikan semua jenis bau yang tercium olehmu selama kau mencoba.
Yang terakhir itu adalah bau yang sebetulnya, karena bau minyak wangi yang asli adalah yang tercium setelah setelah beberapa waktu kau pakai di kulitmu. Ada minyak wangi yang berubah baunya setelah beberapa waktu dikulitmu ada yang baunya tetap sama.

Apa, Kapan dan Dimana?

Sebaiknya kau lebih memanfaatkan cologne daripada parfume. Karena cologne mengandung lebih sedikit biang minyak wangi, baunya pun lebih ringan dibanding parfume. Cologne dapat dipakai lebih bebas, sedangkan perfume sebaiknya dikenakan pada saat-saat tertentu yang istimewa dalam jumlah yang relatif sedikit.
Minyak wangi yang berbentuk cologne dapat kau semprotkan pada bagian badanmu dimana saja, asal jangan langsung ke baju, karena akan meninggalkan bekas. Sedangkan parfume hanya kau oleskan di titik-titik nadi dibagian-bagian tubuhmu, seperti pergelangan tangan, pangkal leher, lipatan siku dan dibelakang telinga.

Bagaimana dan Sebagai Apa?

Pemakaian satu jenis aroma terus menerus, akan membuat temanmu teringat pada si pemakai aroma itu. Kalau kau ingin satu jenis aroma terus menerus, maka teman-temanmu pun akan teringat padamu setiap kali mereka mencium bau itu.
Nah, sekarang terserah kau ingin dikenang sebagai gadis atau pria apa ? Kalau ingin dikenang sebagai gadis yang feminim dan lembut sering- seringlah memakai minyak wangi dengan aroma bunga. Sebagai gadis yang sportif, pakilah aroma buah-buahan, pakis atau rerumputan. Sedangkan kalau kau sering memakai parfume dengan wewangian tradisional, kau akan dikenang sebagai gadis yang penuh misteri.

No comments:

Post a Comment